Bagi
para orangtua, tentu tidak menginginkan buah hatinya sakit atau
mengidap penyakit tertentu. Salah satunya penyakit kanker yang bisa
menyerang siapa pun, selain tak memandang usia, penyakit ini sulit disembuhkan dan mematikan, tidak terkecuali pada anak-anak.
Di
Indonesia berdasarkan data WHO tiap tahun penderita penyakit kanker
bertambah dan sekitar 4% anak-anak menderita penyakit kanker, serta
tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Tidak
ada salahnya dimulai sejak dini, para orangtua lebih peka terhadap
penyakit yang diderita anak, sekecil apa pun sakitnya. Hal ini agar
orang tua mengenali gejalanya sebagai upaya deteksi dini.
Para
ahli mengatakan pilihan gaya hidup adalah salah satu faktor risiko
kanker paling penting. Membangun kebiasaan sehat sejak dini dan
memelihara kesehatan sepanjang hidup dapat mengurangi risiko kanker pada
anak. Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara-caranya agar anak terhindar dari risiko terkena kanker:
1. Beri ASI eksklusif
Pemberian
air susu ibu bagi bayi luar biasa manfaatnya bagi kesehatan. Pemberian
ASI hanya untuk beberapa bulan saja sudah bisa mengurangi risiko anak
terkena leukeumia. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan
oleh beberapa peneliti kedokteran belakangan ini.
Mereka
menyebutkan bahwa pemberian ASI ekslusif mengurangi risiko leukeumia
pada anak. Analisa ini dilakukan sejak 1988 oleh beberapa peneliti hebat
di dunia. Penelitian
menyebutkan bahwa pemberian ASI dalam jangka panjang menurunkan risiko
anak akan terkena leukeumia limfoblastik akut, jenis leukeumia yang
paling umum sering ditemui di masa kanak-kanak.
2. Nikmati sinar matahari pagi
Sinar
matahari pagi adalah sumber penting vitamin D alami yang membantu
pembentukan tulang yang kuat, kesehatan tulang dan gigi, mencegah jenis
kanker tertentu, penyakit saraf, serta penyakit jantung dan pembuluh
darah. Hanya beberapa menit di bawah sinar matahari pagi saja telah membuat tubuh mampu memproduksi vitamin D secara alami.
3. Jadikan anak aktif bermain
Bermain
dapat membuat fisik anak Anda lebih aktif dan juga dapat menjadi
olahraga ringan yang menyenangkan bagi anak. Ketika usianya telah
menginjak usia sekolah, dorong anak untuk memilih permainan dengan unsur
olahraga seperti bersepeda, hiking, atau berenang bersama keluarga.
Fisik
yang aktif membantu mengurangi risiko kanker dengan membantu mengontrol
berat badan. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan kadar hormon dan
kerja sistem kekebalan tubuh.
4. Hindari anak dari paparan asap rokok
Menurut
Centers for Disease Control, perokok memiliki risiko mengembangkan
kanker paru-paru hingga 10-20 kali daripada orang yang bukan perokok.
Bahkan anak-anak yang menjadi perokok pasif karena orangtuanya yang
perokok pun memiliki risiko lebih besar.
Anak-anak
dari perokok memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan penyakit
tertentu juga, seperti infeksi pernapasan, infeksi telinga, batuk kronis
dan disfungsi paru-paru. Bahkan, tidak ada tingkatan aman dari paparan
asap tembakau kecuali benar-benar menciptakan lingkungan rumah yang
bebas asap rokok.
5. Buat kualitas tidur lebih baik
Bantu
anak untuk mempromosikan ritme sirkadian sehat dengan menjaga waktu
tidur yang teratur dan belajar untuk tidur dalam kegelapan. Penelitian
terbaru telah menunjukkan bahwa tidur di ruangan gelap dapat mendukung
sistem endokrin untuk menekan perkembangan kanker, termasuk leukimia dan
kanker payudara.
6. Beri tambahan asurap sayur pada anak
Jika
ingin membuat salad bagi anak-anak Anda,pilihlah bahan-bahan yang
warnanya hijaunya paling gelap. Klorofil yang memberi sayuran warna
hijau itu sarat dengan magnesium. Menurut beberapa studi, senyawa itu
bisa menurunkan risiko kanker usus besar pada wanita.
"Magnesium
mempengaruhi proses pemberian sinyal pada sel-sel dalam tubuh dan tanpa
jumlah asupan magnesium yang benar, sel-sel itu mungkin akan melakukan
berbagai hal seperti membelah dan berkembang biak tanpa terkendali,"
ujar Cheryl Lyn Walker, PhD, profesor karsinogenesis di Universitas
Texas M.D. Anderson Cancer Center.
Hanya setengah cangkir bayam matang saja memberikan asupan 75 mg magnesium atau 20% dari nilai hariannya.
7. Perbanyak konsumsi air putih
Minum
banyak air dan cairan lain bisa mengurangi risiko kanker kandung kemih
dengan cara mengencerkan konsentrasi agen penyebab kanker dalam urin dan
membantu mengeluarkannya lebih cepat. Menurut American Cancer Society,
minumlah air minimal delapan gelas sehari.
No comments:
Post a Comment